Minggu, 23 Agustus 2015

FF Memori Tentangmu

Aku menatapmu dalam hening. Meluangkan waktu untuk bicara denganmu. Dari hati ke hati. Hanya saja, ada hal lain yang  harus lebih kupikirkan. Dan, aku masih menunggu kesepakatan kalian.  Entah berapa lama kalian akan membuatku terdiam seperti ini ?
Lembaran putih telah terbuka. Lembaran yang selalu terbuka sendiri tanpa disuruh mengiringi lahirnya pagi. Dan kau bertanya padaku  tentang apa yang ingin aku torehkan padanya. Namun
aku masih terlongong disini mengingat kemarin. Aku  seolah tak peduli teriakanmu memanggilku untuk fokus pada  hari ini.
Ah, apa sih  yang kau tahu tentang masa depanku ? Aku mencoba protes.
Bukan masalah tau atau tidak tau.  Aku hanya mengingatimu !
Kau mencoba bersabar padaku.  Sungguh, itu membuatku terbebani  dengan segala perhatian dan  sikap lembutmu.  Karenanya, mana tega membiarkanmu tergeletak hingga lembaran itu kosong melompong.
Satu keadaan membuatku sulit berkutik. Aku ingin pergi! Tapi, aku tidak mungkin membawa kalian berdua.
Dirimu tidak mungkin meninggalkanku disini tanpa membawaku. Aku menemanimu melewati harimu! Lembaran mencoba menyadarkanku tentangnya.
Kulihat pena hanya terpekur. Mengapa dikau tidak mengatakan sesuatu supaya aku yakin untuk memilihmu semata. Sikapmu benar-benar bikin aku risau. Aku percaya kamu pun merasakan getaran hati ini.  Dan suatu pemahaman berkelindan menjejaki di setiap letupan keingintahuan. Bukankah aku memang memerlukan guratan dalam rangkaian tindakanku? Dan aku memang harus memilih meski dengan berat hati.
Tampaknya lembaran pasrah ketika aku mengambil pena. Kali ini aku boleh bersuka hati  ketika kaupun membisikkan bahwa pilihanku tepat.
Percayalah! Lembaranmu tak cuma satu. Lembaran itu jua ada padamu. Apakah kamu ingin tau ? Dirimu ciptaan paling sempurna. Dengan keistimewaanmu bisa merekam jejak dimanapun kau berada. Meski itu hanya seulas senyummu pada sesamamu. Tak perlu menunjukkan pada dunia apa yang kamu buat, cukuplah dengan prasangka baik akan apapun yang karuniakan Sang Pencipta padamu! Mengisi kesempatan yang telah ALLAH berikan bersamaku!
Laksana titisan air penghilang dahaga. Kesegaran ditengah panas dan kering. Setidaknya aku mengerti bahwa dirimu  takkan pernah meninggalkanku. Bagaimanapun, kehadiranmu akan selalu kupertahankan agar bisa setia menorehkan asa dan karya untuk mengharap ridhla-NYA. Dan aku hanya berharap Yang Maha Kuasa membimbingku  dalam kebersamaan denganmu. PENA!
***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar